Langsung ke konten utama

Qurban dan sejarahnya dalam Islam

Hello guys....

Nggak terasa waktu berjalan begitu cepat sehingga di esok hari saya akan melaksanakan Shalat 'Id yang kedua. Yaitu shalat 'Idul Adha yang jatuh pada hari Kamis 24 September 2015 WIB. Si penulis merasa bahwa lebaran haji baru saja dilewatinya bersama keluarganya. Alhamdulillah, kita masih diberikan sehat dan nikmat untuk merayakan kembali Hari Raya 'Idul Qurban tahun ini. Insya Allah, dilancarkan. 

Tahun lalu sehabis shalat saya sekeluarga hanya berada dirumah dan menunggu daging kurban yang siap dibagikan. Mungkin untuk tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, tidak ada yang berubah. Saat selesai melaksanakan shalat hari raya kami akan kembali dan hanya berdiam diri dirumah sembari menonton acara qurban yang ditayangkan di sebagian besar saluran TV lokal maupun swasta. 

Kalian tau apa artinya qurban? Qurban berasal dari bahasa Arab, “Qurban” yang berarti dekat. Qurban juga disebut dengan binatang sembelihan, seperti unta, sapi (kerbau), dan kambing yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq (10,11,12, atau 13 Dzulhijjah) sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah. Dalam surah Al-Kautsar yang sering kita baca dalam shalat juga mengandung perintah atas ber-qurban dalam ayat yang ke-dua yag bermakna "Dirikanlah Shalat karena Tuhan-mu dan berqurbanlah" Q.S: Al-Kautsar:2 . 



Sejarah Qurban
Peristiwa yang mewajibkan kita untuk berqurban (bila mampu) dahulunya adalah suatu peristiwa disaat Nabi Ibrahim A.S mendapat perintah dari Allah untuk menyembelih putra tercintanya Nabi Isma'il, kemudian Nabi Ibrahim memberitau Nabi Isma'il tentang perintah Allah tersebut dan Nabi Isma'il berkata "Wahai ayahku, jika memang itu perintah Allah maka laksanakanlah, sembelihlah aku dengan pisau yang sangat tajam supaya aku tidak merasakan penderitaan". Kemudian Nabi Ibrahim mempersiapkan pisau untuk menyembelih anak tercintanya dan mengasahnya sampai lebih tajam daripada pedang. Saat menyembelih akhirnya tiba. Dengan berat hati Nabi Ibrahim membawa nabi Isma'il ke tempat yang ditentukan dan Nabi Isma'il berkata "Wahai ayahku, sembelihlah aku dengan ikhlas. Sesungguhnya kita berada di jalan yang benar, sembelihlah aku tepat diurat leherku supaya aku tidak merasakan penderitaan". Saat Nabi Ibrahim ingin menyembelih anaknya, tiba-tiba pisau tadi berubah menjadi tumpul. Nabi Isma'il bertanya kepada ayahnya "Wahai ayahku, kenapa pisau tersebut tidak tajam? Bukankah aku sudah memintamu supaya mengasahnya?" Nabi Ibrahim menjawab "Pisau ini sudah kutajamkan wahai anakku, bahkan aku telah mengasahnya sampai berulang kali supaya pisau ini menjadi sangat tajam". "Baiklah ayahku, sekarang coba asah kembali pisau tadi" ucap Nabi Isma'il. Nabi Ibrahim kembali mengasah pisaunya dan hasil yang sama terjadi, pisaunya berubah menjadi tumpul. Kemudian Allah berkata bahwa Ia hanya menguji ketabahan, keikhlasan, ketaqwaan Nabi Ibrahim bersama putranya Nabi Isma'il. Akhirnya Allah menggantikan Nabi Isma'il dengan seekor domba yang sangat gemuk dan kemudian setelah peristiwa tersebut muncullah kewajiban untuk berqurban bagi yang mampu. 

Adapun Syarat-syarat Qurban yaitu:

Binatang yang Diperbolehkan untuk qurban
Binatang yang boleh untuk qurban adalah onta, sapi (kerbau) dan kambing. Untuk selain yang tiga jenis ini tidak diperbolehkan. Allah SWT berfirman, “supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka.” (Al-Hajj: 34).

Dan dianggap memadai berqurban dengan domba yang berumur setengah tahun, kambing jawa yang berumur satu tahun, sapi yang berumur dua tahun, dan unta yang berumur lima tahun, baik itu jantan atau betina. Hal ini sesuai dengan hadis-hadis di bawah ini:

Dari Abu Hurairah ra berkata, aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Binatang qurban yang paling bagus adalah kambing yang jadza’ (powel/berumur satu tahun).” (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Dari Uqbah bin Amir ra, aku berkata, wahai Rasulullah saw, aku mempunyai jadza’, Rasulullah saw menjawab, “Berqurbanlah dengannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Jabir ra, Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kalian mengurbankan binatang kecuali yang berumur satu tahun ke atas, jika itu menyulitkanmu, maka sembelihlah domba Jadza’.”
Berqurban dengan Kambing yang Dikebiri
Boleh-boleh saja berqurban dengan kambing yang dikebiri. Diriwayatkan oleh Ahmad dari Abu Rafi’, bahwa Rasulullah saw berqurban dengan dua ekor kambing kibasy yang keduanya berwarna putih bercampur hitam lagi dikebiri. Karena dagingnya lebih enak dan lebih lezat.
Binatang-Binatang yang Tidak Diperbolehkan untuk Qurban
Syarat-syarat binatang yang untuk qurban adalah bintang yang bebas dari aib (cacat). Karena itu, tidak boleh berqurban dengan binatang yang cacat seperti di bawah ini:
  • Yang penyakitnya terlihat dengan jelas.
  • Yang buta dan jelas terlihat kebutaannya
  • Yang pincang sekali.
  • Yang sumsum tulangnya tidak ada, karena kurus sekali. 
  • Rasulullah saw bersabda, “Ada empat penyakit pada binatang qurban yang dengannya qurban itu tidak mencukupi. Yaitu yang buta dengan kebutaan yang nampak sekali, dan yang sakit dan penyakitnya terlihat sekali, yang pincang sekali, dan yang kurus sekali.” (HR Tirmidzi seraya mengatakan hadis ini hasan sahih).
  • Yang cacat, yaitu yang telinga atau tanduknya sebagian besar hilang.

Selain binatang lima di atas, ada binatang-binatang lain yang tidak boleh untuk qurban, yaitu:

  1. Hatma’ (ompong gigi depannya, seluruhnya).
  2. Ashma’ (yang kulit tanduknya pecah).
  3. Umya’ (buta).
  4. Taula’ (yang mencari makan di perkebunan, tidak digembalakan).
  5. Jarba’ (yang banyak penyakit kudisnya).
  6. Juga tidak mengapa berqurban dengan binatang yang tak bersuara, yang buntutnya terputus, yang bunting, dan yang tidak ada sebagian telinga atau sebagian besar bokongnya tidak ada. Menurut yang tersahih dalam mazhab Syafi’i, bahwa yang bokong/pantatnya terputus tidak mencukupi, begitu juga yang puting susunya tidak ada, karena hilangnya sebagian organ yang dapat dimakan. Demikian juga yang ekornya terputus. Imam Syafi’i berkata, “Kami tidak memperoleh hadis tentang gigi sama sekali.“ 
Sekian saja tentang pengertian qurban, dalil, sejarah, dan syaratnya dalam pandangan dunia Islam. Semoga bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah memberi kita rezeki untuk berqurban. Amin. Sampai jumpa di post berikutnya
Salam.

Komentar

  1. 2 bulan lagi berqurban, artikel yang baik utuk menyampaikan sejarah dan bagiamana uamt Islam melakukan qurban

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara menghilangkan password file di WinRAR

Sebelumnya maaf saya baru kembali menulis lagi di blog ini karena saya yang sedang menjalani Ujian Akhir Semester dan hari ini saya akan membagikan tips dan trik cara menghilngkan password file di WinRAR. Siapa yang nggak gelisah dengan file WinRAR yang dipassword? Apalagi kalau password tersebut hanya bisa didapatkan setelah kita menyelesaikan survey yang tersedia di web yang telah ditentukan. Dan survey tersebut juga merepotkan kita yang berada di negara kecil seperti Indonesia. Terkadang survey yang tersedia tidak cukup bervariasi atau bahkan tidak ada survey yang tersedia. Jadi, kita diharuskan memakai VPN dan memilih koneksi ke USA. Terlebih kalau survey yang akan kita selesaikan itu ribet dan akhirnya berujung kepada file password yang tidak terbuka. Sungguh menyebalkan, hehehe. Jadi, saya akan membagi tips dan trik kepada kalian pengguna WinRAR untuk menghilangkan password pada file berbasis WinRAR (.rar). Langsung saja kebawah WinRAR didefinisikan sebagai Pengarsip berbasis W

Sejarah pada masa pra-aksara

Menurut Marwati Djonoed Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, sejarah alam semesta lebih panjang dibandingkan umat manusia. Manusia pertama kali muncul sekitar zaman Pleistosen (3.000.000 sampai 10.000 tahun lalu) Asal usul Bumi dan mahluk hidup Ilmuwan meyakini Bumi terbentuk pertama kali saat adanya letusan Big Bang sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu, ledakan ini menyebarkan material dalam jumlah banyak ke alam semesta lalu membentuk sistem tata surya. Dulu, Bumi berbentuk gumpalan gas panas yang kemudian berevolusi selama 2,5 miyar tahun untuk menjadi seperti sekarang. Menurut ilmu Geologi, proses berkembangnya Bumi melalui 4 tahapan. Yaitu masa Arkaekum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum a.        Masa Arkaekum Masa ini terjadi sekitar 2,5 milyar tahun yang lalu. Dimasa ini tidak ada kehidupan karena bumi masih berbentuk bola gas panas yang bersuhu tinggi b.        Masa Paleozoikum Berlangsung sekitar 500-245jt tahun lalu. Kondisi Bumi mula