Rangkuman Geografi bab 5
Atmosfer
= lapisan pelinsung bumi yang bertugas untuk melindungi bumi dari panas yang
sangat kuat di siang hari dan mencegah hilangnya panas pada malam hari, dan
juga melindungi bumi dari hujan meteor. Jika tidak ada atmosfer, suhu bumi kita
93,3º C dan -148,9ºC. Ketebalannya sekitar 1.000
km dan terdiri atas kandungan Nitrogen, oksigen, argon, karbondioksida, neon,
helium, kripton, hidrogen, xenon, dan ozon.
Lapisan atmosfer terdiri dari
1. Lapisan
troposfer, ketebalannya 16-18km suhunya -60ºC.
Setengah dari ketinggiannya terdapat awan (tempat gejala cuaca seperti suhu,
tekanan udara, angin, dll. Setiap 100m suhu udara akan turun 0,5ºC. Setelah lapisan ini ada
lapisan tropopause yang berketebalan 2km
2. Lapisan
stratosfer, ketebalannya 18-49km dan bersuhu 55ºC.
Lapisan bawahnya(isotermis) 18-35km, mengandung gas nitrogen yang bisa turun ke
troposfer dan terkena petir yang kemudian mengalami oksidasi nitrat dan
membantu terjadinya hujan. Lapisan atasnya 35-49km mengandung gas ozon berperan
melindungi bumi dari sinar UV
3. Lapisan
mesosfer, ketebalannya 49-82km bersuhu sampai -72ºC.
Pada lapisan 80km tempat meteor terbakar
4. Lapisan
termosfer (ionosfer), ketebalannya 82-400km dari permukaan bumi. Suhunya
mencapai 1.232ºC. Pada
lapisan ini aurora kadang berpijar yang bisa dilihat dikedua kutub bumi. Pada
lapisan 80-360km terdapat lapisan ionosfer tempat terjadinya ionisasi (pemantul
gelombang suara dan cahaya dari bumi) yang disebut juga lapisan appleton
a)
Gelombang panjang : 1.000 - 30.000 m dalam lapisan kennely hevyside
b)
Gelombang menengah : 200 - 1.000 m
c)
Gelombang pendek :
10 – 200 m dalam lapisan appleton
5. Lapisan
eksosfer (Desifasisfer), berada di ketinggian >400km. Tempat atom-atom bebas
yang tidak beraturan yang bisa meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150km
dan tempat hancurnya meteor. Disebut juga ruang antarplanet (geostasioner)
Cuaca dan
Iklim
Cuaca = keadaan udara pada saat tertentu yang
terbentuk dari gabungan unsur cuaca di wilayah yang sempit dan pada waktu yang
singkat (24jam) bila lebih dari itu disebut prakiraan cuaca. Ilmu yang
mempelajarinya disebut meteorologi
Iklim = rata-rata dari pergantian cuaca di wilayah
yang luas dan jangka waktu yang lama (30tahun). Ilmu yang mempelajarinya
disebut klimatologi. Iklim terbentuk karena
·
Rotasi dan revolusi bmi sehingga terjadi
pergeseran semu harian dan tahunan matahari
·
Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis.
Perbedaan itu menyebabkan timbulnya penyerapan panas matahari oleh bumi
sehingga besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi
Matahari adalah sumber dari panas yang diserap bumi
yang berkisar 43% yang diserap menjadi panas. Panas bumi bergantung pada 2 hal
yang terjadi pada siang hari
1. Banyaknya
panas yang diterima
2. Penyinaran
panas ke luar yang menyebabkan panas hilang
Intensitas panas dipengaruhi oleh banyaknya H2O,
CO2, awan, debu. Unsur cuaca dan iklim meliputi suhu udara, tekanan
udara, angin, kelembapan, per-awanan, dan curah hujan
1.
Suhu udara . Dibedakan menjadi suhu udara
vertikal dan suhu udara horizontal
a.
Suhu udara vertikal. Secara umum, setiap naik
100m temperatur akan turun 0,5ºC.
Ketentuan itu bergantung juga pada letak dan ketinggian suatu tempat. Di eropa,
pada ketinggian 5.000 – 9.000m setiap naik 100m suhu turun 0,7ºC. Di daerah tropis pada
ketinggian sama, tiap naik 100m suhu turun 0,6ºC.
Di gurun pada ketinggian yang sama, setiap naik 100m suhu turun sampai 0,8ºC. Hal ini terjadi karena
pengaruh uap air, oksigen, dan debu udara.
b.
Suhu udara horizontal. Suhu udara berbeda di
tiap tempat tidak sama oleh sebab itu dibuatlah peta isoterm. Garis isoterm
ialah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai suhu rata-rata yang
sama. Untuk menghitung temperatur di suatu tempat maka suhu permukaan laut
didaerah laut dikurangi suhu pada tempat itu.
Contoh: Isoterm bulan Januari
di Jakarta adalah 28,5ºC,
Cisarua berada pada ketinggian 600m diatas permukaan laut. Isoterm Januari
untuk Cisarua yaitu
= 28,5ºC – 600/100 x 0,6ºC = 28,5ºC
– 3,6ºC
= 24,9ºC
|
Isoterm ada beberapa macam, yaitu
a) Isoterm
bulan Januari, bumi bagian utara mengalami musim dingin dan bagian selatan
sebaliknya
b) Isoterm
bulam Juli, bumi bagian utara mengalami musim panas dan begian selatan
mengalami musim dingin
c) Isoterm
tahunan, yaitu garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama
temperatur rata-ratanya dalam satu tahun. Isoterm tahunan selalu dihubungkan
dengan equator thermis, yaitu garis
yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai suhu tahunan tertinggi pada
garis-garis meridian, secara kebetulan terbentang di sekitar ekuator
Faktor
yang menyebabkan perbedaan suhu udara
1.
Sudut datang sinar matahari. Sinar matahari yang
diterima wilayah permukaan bumi berbeda-beda. Oleh karena itu, daerah
khatulistiwa suhunya lebih panas dibanding daerah subtropis dan kutub
2.
Lamanya penyinaran matahari
3.
Ketinggian tempat
4.
Kejernihan atmosfer
5.
Jarak ke laut
1Atm = 760 Hg = 1.013 mb
1 mm Hg = 1.332 mb ; 1mb = 0,75 mm Hg
|
a.
Distribusi dan variasi tekanan udara. Dalam
keadaan normal, setiap naik 11 m tekanan udara turun 1 mm Hg, atau setiap naik
8m tekanan udara turun 1 mb. Cara menghitung tinggi rendahya tekanan udara
ditempat vertikal
P2
= P 1 – h x
1mb
8
|
h1 - h2 = (P1
– P2) x 8 m
1 mb
|
Keterangan : P 1
= tekanan udara pada permukaan laut = 1.033 mb
P2 = tekanan udara pada ketinggian
tertentu
h
= tinggi tempat
Jika ingin mengetahui ketinggian suatu
tempat dipakailah rumus yaitu
H1 – h2 =
16.000 x
(P1 – P2) x
(1 + 0,004 x rerata temperature)
(P1 + P2)
Tekanan udara yang ada di bumi
bervariasi antara 990mb–1.038 mb yang disebabkan
§
Penyebaran suhu udara karena pergeseran letak
matahari
§
Jaak lintang dari khatulistiwa
§
Penyebaran daratan dan lautan
Laju
perubahan tekanan udara antara 2 titik pada elevansi yang sama disebut gradien tekanan yang dinyatakan dalam
mb/100km jarak horizontal, dan tempat yang bertekanan udara sama dihubungkan
dengan garis disebut isobar. Daerah tekanan udara di permukaan bumi meliputi
a)
Maksimum kutub utara dan selatan
b)
Minimum subpolar utara dan selatan (Sekitar 66,5
ºLU dan LS)
c)
Mininum subtropika utara dan selatan (30º - 40ºLU dan LS)
d)
Minimumkan ekoator, terjadi pemanasan yang
sangat tinggi
b.
Daerah tenang, meliputi daerah
·
Daerah tenang khatulistiwa (doldrum), terletak
pada daerah minimum khatulistiwa (pada 0º
- 10º LU-LS). Tidak
berangin
·
Daerah tenang subtropika (lintang kuda),
terletak pada daerah maksimum subtropika (pada 30º
- 40º LU-LS)
·
Daerah tenang kutub. Pada kutub utara dan
selatan (sekitar 90º LU
dan LS)
c.
Front. Jika udara panas dan dingin bersatu, maka
udara panas akan ada diatas udara dingin karena bermassa lebih ringan.
Pemisahnya disebut bidang front dan garis pemotong antara bidang dan garis
horizontalnya disebut garis front. Front memiliki beberapa jenis
·
Front dingin, jika udara dingin bergerak ke
udara panas, disebut front panas
·
Front poler, terletak antara udara subtropika
dan sedang (utara dan selatan)
·
Front khatulistiwa, terletak antara udara
belahan bumi utara dan selatan pada daerah khatulistiwa
d.
Pengamatan tekanan udara (barometer)
3.
Angin , udara yang bergerak karena adanya
perbedaan tekanan udara karena perbedaan intensitas sina matahari. Udara yang
terkena sinar matahari akan mengembang sehingga tekanan udara menjadi rendah
(daerah khatulistiwa). Aliran tekanan udara dimuat dalam Hukum Buys Ballot
“udara mengalir dar daerah bertekanan udara tinggi ke rendah (daerah kutub ke
khatulistiwa). Arahnya akan berbelok ke kanan di bumi utara dan sebaliknya”
a) Kecepatan
angin. Besar kecilnya dipengaruhi oleh faktor berikut
a.
Besarnya gaya gradien barometris, yaitu besarnya
perbedaan tekanan udara antara 2 isobar berjarak 111km dinyatakan dalam mb
(milibar). Makin besar, maka angin makin cepat
b.
Banyaknya hambatan. Faktor – faktor yang bisa
jadi hambatan gerakan angin yaitu relief bumi, pohon, bangunan, dll.
Alat
untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer, dan pembacaan alat itu harus
dilakukan dalam beberapa hari
b) Jenis
angin
a.
Angin barat (bertiup dari 35 ºLU/LS ke 60 ºLU/LS) karena pengaruh rotasi
bumi, karena mengalami pembelokkan maka di bumi utara angin itu menjadi angin
barat daya, dan di bumi selatan menjadi angin barat laut
b.
Angin kutub berembus dari daerah udara tekanan
tinggi ke sedang. Di bumi utara, angin berembus dari timur laut, dan di selatan
bertiup dari tenggara
c.
Angin pasat (subtropis 30ºLU/LS) menuju khatulistiwa. Karena pengaaruh
gaya coriolis, di bumi utara terjadi angin pasat (udara turun) timur laut, dan
di selatan terjadi angin pasat tenggara. Di Indonesia di bulan Juli terjadi
angin pasat tenggara dan pada bulan Januari terjadi angin pasat timur laut
d.
Angin siklon. Terjadi jika daerah bertekanan
udara rendah dikelilingi oleh daerah bertekanan udara tinggi. Karena gaya coriolis,
maka arah angin di bumi utara akan berputar berlawanan arah jarum jam dan di
bumi selatan sebaliknya.
e.
Angin anti siklon. Jika terjadi di bumi utara
akan searah jarum jam dan jika terjadi di belahan bumi selatan maka sebaliknya
f.
Angin musim. Angin regional yang bertiup di
daerah tropis. Angin musim itu terjadi karena perbedaan suhu yang signifikan
antara daratan dan lautan. Pada April-Oktober benua Asia mengalami tekanan
udara rendah sementara Australia lebih
tinggi. Karena itu, angin yang bertiup adalah angin pasat tenggara (musim
kemarau, angin muson barat). Pada Oktober-April, terjadilah angin muson timur
g.
Angin darat dan laut. Karena adanya perbedaan
sifat (suhu) antara di darat dan di laut. Di siang hari, suhu daratan lebih
tinggi dari lautan
h.
Angin lembah dan angin gunung. Karena ada
perbedaan panas antara lembah dan lereng yang disebabkan perbedaan luas antara
keduanya sehingga jumlah panas akan berbeda. Di siang hari terjadi angin lembah
dan di malam hari terjadi angin gunung
i.
Angin fohn. Terjadi apabila ada massa udara yang
menaiki suatu pegunungan lebih dari 2.000 meter. Maka disalah satu lereng
terjadi hujan dan lereng lainnya tidak (daerah bayangan hujan) karena adanya
perbedaan kondensasi udara yang terhalang oleh gunung. Dan angin yang turun
dari atas disebut angin fohn/angin terjun. Ada beberapa jenisnya di Indonesia.
v
Angin Bohorok, Deli. Merusak kebun tembakau
v
Angin Kumbang, Tegal dan Cirebon. Membantu
tanaman bawang
v
Angin Gending, Pasuruan dan Probolinggo
v
Angin Brubu, SulSel
v
Angin Wambraw, Biak/Papua
4.
Kelembapan Udara (Humidity) . Digunakan
untuk menyatakan banyaknya uap air di udara (2% dari massa atmosfer). Uap air
itu adalah komponen penting dalam cuaca dan iklim disebebkan beberapa faktor
berikut
·
Besarnya uap air merupakan potensi adanya hujan
(presipitasi)
·
Ikut mengatur temperatur karena mengendalikan
jumlah panas
·
Besarnya uap air, bisa menghasilkan energi
potensial dan menjadi awal terjadinya badai
Kandungan
uap air diukur dengan psychrometer (higrometer). Kelembapan udara dapat dinyatakan
dalam 2 cara.
RH = e x 100% RH = kelembapan relatif
es e = kandungan uap air yang ada es = tingkat kejenuhan untuk menampung air
|
ii.
Kelembapan mutlak (jumlah uap air per satuan
volume udara) satuannya g/m3 udara. Dapat berubah akibat perubahan
suhu udara
5.
Per-awanan . Terbentuk akibat kondensasi
dari uap air menjadi titik air. Awan dibagi menjadi 4 jenis berdasar
ketinggiannya. Awan rendah, sedang, dan tinggi
a.
Awan tinggi (6 – 12 km), sirus atau siro
i)
Sirus. Awan berwarna putih tipis pada siang hari
(mengandung banyak kristal es) dan berwarna jingga-merah saat matahari
terbit&tenggelam
ii)
Sirokumulus. Berbentuk seperti sisik ikan yang
berbentuk gumpalan tipis. Biasanya bergabung dengan awan Sirus/Sirostratus
iii)
Sirostratus. Awan berwarna putih tipis dan
seperti tirai halus, jika terkena matahari, akan membuat bayangan di tanah
b.
Awan sedang (2 – 6 km), alto
i)
Altokumulus. Berwarna putih seperti gumpalan
kapas
ii)
Altostratus. Berlapis-lapis seperti pita
berwarna kelabu
c.
Awan rendah (0,8-2km), strato
i)
Stratokumulus. Awan bergumpal lembut berwarna
kelabu. Disertai hujan dengan intensitas kecil
ii)
Stratus. Awan yang seperti kabut tipis
iii)
Nimbostratus. Lapisan awan rendah berwarna
kelabu gelap, tak berbentuk, dan basah
d.
Awan dengan perkembangan vertikal (<2km)
i)
Kumulus. Awan tebal seperti bunga kol yang
bergumpal. Berwarna cerah ketika terkena matahari dan bagian dalamnya gelap.
Muncul hanya di pagi hari
ii)
Kumulonimbus. Awan besar yang berserat dan
sangat gelap. Berisi tetes hujan yang besar sehingga dapat menimbulkan badai
besar dan tiba-tiba
6.
Curah hujan. Besar curah hujan dapat
diukur dengan gelas ukur(rain gauge) satuannya adalah laju curah hujan dalam
waktu tertentu, misal mm/jam. Berdasarkan curahnya, hujan dikelompokkan menjadi
3 yaitu hujan gerimis (<2,5m/jam), hujan sedang (2,5-7,5 mm/jam), dan hujan
lebat (>7,5mm/jam). Di peta, daerah yang punya curah hujan sama dalam satu
periode dihubungkan dengan garis isohiet.
Berdasar proses terjadinya, hujan dikelompokkan menjadi 3
i)
Hujan konveksi (Zenitkal), karena terjadi di
daerah tropis saat matahari berada di titik zenit. Jika massa uap air banyak
maka akan timbul awan kumulonimbus yang tinggi dan menyebabkan hujan badai yang
tidak berlangsung lama
ii)
Hujan orografis. Karena udara yang mengandung
uap air naik keatas gunung, dan udara diatas akan semakin dingin dan terjadi
kondensasi dan terjadilah hujan di lereng gunung. Sedangkan di lereng lainnya
terjadi angin terjun (berkecepatan tinggi) yang kering dan panas. Daerah
tempatnya disebut bayangan hujan
iii)
Hujan frontal. Terjadi karena pertemuan massa
udara panas dengan dingin
iv)
Hujan siklonal. Karena udara panas yang naik
bersama angin siklon(berputar). Karena diatas udaranya dingin, maka terjadilah
kondensasi
v)
Hujan muson. Karena adanya angin muson, udara
lembab naik ke darat/gunung jadilah hujan (periode Okt-Apr)
Pembagian iklim
Jenis iklim di bumi macam-macam tergantung dari letak astronomisnya.
1.
Iklim matahari. Didasarkan atas kedudukan
matahari terhadap tempatdi bumi, berkaitan dengan pergeseran semu mataari (23,5
LU-23,5 LS) dan menyebabkan perbedaan suhu. Iklim ini pertama kali ada di zaman
Yunani dan dibagi jadi 3 daerah. Tropika (temperatur tinggi, tidak ada musim
dingin), Sedang (ada 4 musim), dan kutub (selalu dingin). Pada tahun 1942,
Klages membuatnya menjadi 5 daerah (adanya daerah subtropika)
2.
Iklim fisis. Iklim yang dipengaruhi oleh pengaruh
kondisi fisis lingkungan di wilayah tersebut
|
Ciri – cirinya
|
|
Daerah tropis & subtropis
|
Daerah iklim sedang
|
|
Iklim laut
|
¤
Suhu rerata tahunan rendah
¤
Amplitudo suhu harian kecil
¤
Banyak awan dan sering badai
|
¤
Amplitudo suhu harian & tahunan kecil
¤
Banyak awan dan hujan rintik-rintik di musim
dingin
¤
Pergantian antara panas ke dingin tidak
mendadak
|
Iklim darat
|
1.
Amplitudo suhu harian kecil, tapi amplitudo
suhu tahunan besar
2.
Curah hujan sedikit disertai angin topan
|
. 1. Amplitudo suhu tahunan besar,, suhu rerata musim
panas tinggi dan pada musim dingin rendah
2.
Curah hujan sangat sedikit dan terjadi di
musim panas
|
IklimDataran
Tinggi
|
·
Amplitudo suhu harian dan tahunan besar
·
Udara kering, lengas nisbi rendah
·
Jarang turun hujan
|
|
Iklim Gunung
|
ü
Amplitudo suhu lebih kecil dari iklim dataran
tinggi
ü
Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil
ü
Hujan banyak jatuh di lereng depan dan jarang
di daerah bayangan hujan
ü
Terkadang banyak turun hujan
|
|
Iklim Muson
|
1.
Setengah tahun bertiup angin basah
2.
Setengah tahun berikutnya akan bertiup angin
barat yang kering
|
3.
Iklim menurut Koppen (berdasar curah hujan dan
rerata temperatur)
a.
Iklim hujan Tropis
ü
Hutan hujan tropika (AF) (sangat basah. Rerata
hujan di musim terkering melebihi 60mm). Wilayah kalimantan, Sumatra, Sulawesi
Utara
ü
Monsun tropika. (AM) (curah hujan sedang/bisa
mengimbangi pada musim kering). Ada di Jawa Tengah & Barat, sebagian
SulSel, dan selatan Papua
ü
Savana (AW) (curah hujan sedikit). Ada di JaTim,
Madura, NTB & NTT, SulTeng, SulSel, dan Kep. Aru
b.
Iklim Kering
v
Iklim Stepa (BS), daerah semi kering. Curah
hujan antara 380-760mm/thn
v
Iklim Padang Pasir (BW), daerah kering. Curah
hujan <250mm/thn
c.
Iklim Sedang (daerah suhu rerata terdingin
-3<suhu<18 ; rerata terpanas >10)
·
Iklim sedang musim panas kering. Jumlah hujan
terkering pada musim panas lebih kecil dari sepertiga jumlah hujan bulan
terbasah di musim dingin (<30mm)
·
Iklim sedang musim dingin kering. Musim panas
lembab dan di musim dingin kering
·
Iklim sedang, lembab. Selalu lembab sepanjang
tahun
d.
Iklim dingin (temperatur bulan terdingin kurang
dari -3 dan di bulan terpanas lebih dari 10 derajat)
¤
Iklim dingin dengan musim dingin yang kering
(Dw)
¤
Iklim dingin tanpa periode siang (Df)
e.
Iklim kutub (bulan terpanas suhunya >10
derajat)
¤
Iklim Tundra. Temperatur bulan terpanas lebih
dari 0 dan lebih kecil dari 10 derajat (ET)
¤
Iklim Es abadi. Bulan terpanas suhunya kurang
dari 0 derajat
4.
Q = Jumlah
rerata bulan kering x100%
Jumlah
rerata bulan basah
|
5.
5. Oldeman membuat 5 zona agroklimat utama
1. Zona
A, bulan basah > 9x beruntun
2. Zona
B, bulan basah 7-9x beruntun
3. Zona
C, bulan basah 5-6x beruntun
4. Zona
D, bulan basah 3-4x beruntun
5.
Zona E, bulan basah < 3x beruntun
Zona A
A1 (pojok kanan bawah): 10-12 bulan basah dan 1 bulan
kering
A2 (atasnya): 10-12 bulan basah dan 2 bulan kering
Zona B
B1: 7-9 bulan basah, 1 bulan kering
B2: 7-9 bln basah, 2-3 bln kering
B3: 7-9 bln basah, 4-6 bln kering
Zona C
C1: 5-6 bln basah, 1 bln kering
C2: 5-6 bln basah, 2-3 bln kering
C3: 5-6 bln basah, 4-6 bln kering
C4: 5-6 bln basah, 7 bln kering
|
Zona D
D1: 3-4 bln basah, 1 bln kering
D2: 3-4 bln basah, 2-3 bln kering
D3: 3-4 bln basah, 4-6 bln kering
D4: 3-4 bln basah, 7-9 bln kering
|
Zona E
E1: <3 bln basah, 1 bln kering
E2: <3 bln basah, 2-3 bln kering
E3: <3 bln basah, 4-6 bln kering
E4: <3 bln basah, 7-9 bln kering
E5: <3 bln basah, >10 bln kering
|
6.
Iklim menurut Junghuhn (berdasarkan ketinggian
tempat)
a.
Zona iklim panas (0-700m). Tanamannya padi,
jagung, tebu, kelapa
b.
Zona iklim sedang (700-1500m). Tanamannya kopi,
teh, karet, kina
c.
Zona iklim sejuk (1500-2500m). Tanamannya pinus
dan cemara
d.
Zona iklim dingin (>2500m). Hanya terdapat
lumut
Curah Hujan di Indonesia.
Rerata curah hujan di Indonesia tinggi, sekitar 2.000 mm/thn. Faktor yang
mempengaruhi ada 3 pola hujan
1.
Pola ekuatorial. Mengikuti pergerakan semu
matahari. Wilayahnya Sumatra dan Kalimantan
2. Pola
Monsun. Dipengaruhi oleh angin laut dan barat di skala yang luas, Wilayahnya Pulau
Jawa, Bali dan Nusa Tenggara
3.
Pola Lokal. Dipengaruhi oleh kondisi tempat
(naiknya udara ke pegunungan dan pemanasan lokal). Wilayahnya Maluku, Papua,
Sulawesi
Persebaran Vegetasi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran berbagai jenis vegetasi
¤
Iklim, udara, kelembapan, angin
¤
Kesuburan tanah
¤
Ketinggian tempat dan bentuk lahan
Ada beberapa jenis vegetasi dan persebarannya
1.
Hutan gugur. Di daerah yang beriklim sedang.
Curah hujannya 750-1000mm/thn
2. Hutan
hujan tropis. Di daerah yang sangat subur, iklim tropis. Curah hujan
>2000mm/thn
3. Savanna.
Di daerah bercurah hujan kecil 250-500mm/thn
4.
Padang rumput, semak, lumut. Di daerah beriklim
kutub. Tanaman hanya bertahan antara 30-120 hari/thn
Peranan cuaca & iklim di
kehidupan.
1. Pengaruh
di bidang pertanian.
2. Pengaruh
di bidang perhubungan
3. Pengaruh
di bidang komunikasi
4. Mempengaruhi
relief muka bumi
5. Menentukan
tinggi rendahnya budaya
6. Faktor
penyebab perubahan iklim
a.
Efek rumah kaca
b.
Rusaknya lappisan ozon
Komentar
Posting Komentar