A. Letak
Geografis dan Sejarah awal Mesopotamia
Mesopotamia merupakan salah
satu peradaban tertua di dunia. Letak Mesopotamia berada di wilayah perlembahan
yang terletak di antara dua sungai Tigris dan Eufrat. Daerah yang dilalui kedua
sungai itu pada umumnya subur. Sebab daerah itu merupakan daerah yang berupa
tanah hasil endapan air yang dihasilkan dari sungai Tigris dan Eufrat. Hal ini
menyebabkan rakyat disekitar sungai Tigris dan Eufrat hidup makmur dan
sejahtera. Bangsa yang mencapai peradaban yang layak pertama kali itu di lembah
sungai Efrat dan Tigris menamai dirinya bangsa Sumeria. Adapun penduduk asli di
situ ditakhlukkan menjadi budak yang kemudian dikawini pula. Bangsa Sumeria
datang dari gurun dan pegunungan di luar Mesopotamia.
Mereka
tentunya mula-mula adalah para peternak yang hidup sebagai nomad. Datang pula
kesitu bangsa Semit untuk kemudian bercampur dengan bangsa Sumeria. Sebelum
sampai ke lembah Eufrat dan Tigris bangsa Semit sudah mengenal dasar-dasar
kehidupan politik dan ekonomi pertanian.
Sejarah Mesopotamia diawali
dengan tumbuhnya sebuah peradaban, yang diyakini sebagai pusat peradaban tertua
di dunia, oleh bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria membangun beberapa kota kuno yang
terkenal, yaitu Ur, Ereck, Kish, dll. Kehadiran seorang tokoh imperialistik
dari bangsa lain yg juga mendiami kawasan Mesopotamia, bangsa Akkadia, dipimpin
Sargon Agung, ternyata melakukan sebuah penaklukan politis, Campur tangan Sumer
tidak dapat diremehkan begitu saja, pada saat Akkad terdesak oleh bangsa Gutti,
bangsa Sumer-lah yg mendukung Akkad, sehingga mereka masih dapat berkuasa di
"tanah antara dua sungai" itu.
B. Perkembangan
Peradaban Mesopotamia di Bidang Ekonomi
Pada dasarnya yang disebut
dengan peradaban Mesopotamia adalah peradaban Sumeria itu sendiri. Dikatakan
demikian sebab secara umum, sebagaian besar peradaban Mesopotamia dibentuk oleh
bangsa Sumeria. Negara memberikan kesempatan yang lebih luas kepada usaha yang
bersifat individual.
Mereka dengan mudah mengimpor
bahan-bahan mentah yang didatangkan dari negara tetangga sebelah Utara,
terutama bahan manufaktur, untuk diubah menjadi produk siap pakai dan lalu
mengekspor ke daerah-daerah lain yang luas. Barang–barang kerajinan yang
terbuat dari logam mulia. Diciptakan oleh tenaga-tenaga yang terampil dan ahli.
Para saudagar dan pelancong yang datang dari arah utara dan barat melalui
daerah “bualan sabit subur” menuju ke Timur Mediterrania dan Mesir, singgah di
Mesopotamia untuk membawa produk-produk industry maupun pertanian bangsa
Sumeria.
Bukti telah ada hubungan antara Mesir dan Mesopotamia dapat
dijelaskan dengan adanya keasamaan pada budaya tertentu antara keduanya. Yakni
menggunakan sejenis senjata perang yang berbentuk bunga yang ditemukan dalam
seni dekorasi. Bahkan penemuan terakhir menujukan bahwa Mesopotamia telah
mengadakan kontak dagang dengan india.
Di atas itu semua, bangsa
Sumeria adalah masyarakat bisnis yang pragmatis. Kredit dan pinjaman diatur
secara hati-hati. Segala perjanjian ditulis dan ditandatangani oleh saksi. Alat
tukar perdagangan yang sudah digunakan ialah logam mulia seperti emas dan
perak.
C. Perkembangan
Peradaban Mesopotamia di Bidang Sosial
1. Organisasi
sosial masyarakat Mesopotamia terbahagi dua golongan yaitu :
a. Golongan
Pemerintah
Terdiri daripada Raja,
Ketua pendeta, ketua Tentera dan orang bangsawan.
b. Rakyat
· Terdiri
daripada rakyat bebas, petani, artisan, dan pedagang.
· Hamba
daripada tawanan perang.
2. Raja
dalam sistem pemerintahan Mesopotamia berperanan sebagai:
a. Ketua
kerajaan/pemerintah dan dianggap sebagai tuhan atau wakil tuhan dan pemilik
negara kota, dikenali teokrasi.
b. Ketua
Tentara
c. Ketua
pendeta/agama
d. Berkuasa
melantik pembesar terutama ahli keluarga dalam memegang jawatan di
Zigurat.
e. Berkuasa
dalam bidang ekonomi, pengutipan cukai tanah, hasil pertanian dan
perniagaan.
f. Ketua
pemerintahan dan dibantu golongan bangsawan yang ada ikatan
kekeluargaan.
g. Masyarakatnya
tidak menyembah raja saebagai Tuhan kecuali dalam zaman Raja
Naramsin di Akkad
– gelar diri Raja Empat Penjuru Alam.
3. Bangsa-Bangsa
Pendukung Peradaban Mesopotamia
a. Bangsa Ubaid
b. Bangsa
Sumeria (± 3000 SM)
c. Bangsa
Akkad (± 2350 SM)
d. Bangsa
Babilonia (±1900 SM)
e. Bangsa
Assyria (±1200 SM)
f. Bangsa Babilonia Baru
g. Bangsa Persia
D. Perkembangan
Peradaban Mesopotamia di Bidang Budaya
Orang-orang Sumeria sudah
mengenal abjad yang berupa huruf paku. Huruf-huruf paku itu antara lain
ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum dan undang-undang yang
berlaku untuk mengatur kerajaan disebut dengan Undang-Undang Hammurabi (Codex
Hammurabi).
Orang-orang Sumeria sudah
mengenal sistem penanggaian atau sistem kalender, yang dimaksudkan untuk
mengenal perputaran waktu dan musim. Untuk mempermudah memahami pengetahuan
tentang perputaran waktu dan musim, mereka membagi dan mempersingkat waktu ke
dalam jam, menit, dan detik. Pembagian waktu terus dikembangkan ke dalam bentuk
yang lebih khusus melalui sistem penanggalan atau sistem kalender, yaitu 24 jam
menjadi 1 hari, 30 hari menjadi 1 bulan, dan 12 bulan menjadi 1 tahun.
E. Perkembangan
Peradaban Mesopotamia di Bidang Religi/Kepercayaan
Berkembangnya kepercayaan di
Mesopotamia berawal dari kepercayaan bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria memuja
dewa-dewa yang menguasai alam, seperti Dewa Anu (Dewa Langit), Dewa Enlil (Dewa
Bumi), dan Dewa Ea (Dewa Air). Ketiga dewa itu mendapat pemujaan tertinggi dari
bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria juga menyembah Dewa Sin (Dewa Bulan), Dewa Samas
(Dewa Matahari), dan Dewa Istar (Dewa Perang dan Asmara). Bangsa Sumeria juga
menyembah Tammuz (Dewa Tumbuh-tumbuhan) untuk memajukan pertanian. Dewa yang
memiliki peranan penting dalam kepercayaan bangsa Sumeria adalah dewa yang
berhubungan dengan terciptanya dunia, yaitu Dewa Marduk. Dewa Marduk adalah
lambang usaha bangsa Sumeria di dalam menciptakan daerah pertanian.
F. Perkembangan
Peradaban Mesopotamia di Bidang HANKAM
Sejak awal pemerintahannya,
Raja Hammurabi telah memperkenalkan sistem hukuman dalam kehidupan masyarakat
yang peraturannya didasarkan atas nilai-nilai tradisional.
Hukum tersebut berupa prasasti
batu yang tingginya delapan kaki atau sekitar 2,5 meter dan ditempatkan di
tengah-tengah ibu kota Kerajaan Babylonia dan merupakan hukum atau
undang-undang tertulis pertama di dunia. Dalam kitab hukum atau undang-undang
itu ditulis tentang peraturanperaturan yang menyangkut bidang pertanian,
perdagangan, agama, pemerintahan, dan kemasyarakatan. Hukum itu terdiri dari
300 pokok undang-undang. Pada setiap bagian dengan jelas tercantum jenis-jenis
pelanggaran dan hukumannya. Dalam menjalankan undang-undang itu, Raja Hammurabi
bertindak dengan keras dan tegas, sehingga terwujud ketertiban dan keamanan.
Aspek undang-undang ini dapat
dicirikan dengan:
· Mengenalkan
Kod Undang-Undang Hammurabi
· Berteraskan
hak rakyat terhadap keadilan.
· Hukuman
adalah setimpal dengan kesalahan, hukuman juga berbeda mengikuti susunan
lapisan masyarakat.
G. Perkembangan
Peradaban Mesopotamia di Bidang Kesenian
Peninggalan bangsa Sumeria yang
antara lain berupa lukisan - lukisan para penguasa yang terlukis dalam peta,
kuil-kuil maupun dalam gundukan-gundukan tanah yang tertutup oleh benda-benda
yang tidak berharga. Dan mereka berhasil mengungkapkan karateristik kebudayaan
bangsa Sumeria dalam bidang arsitektur Sumeria terletak pada tingkat
kerumitannya yang khas. Sebagai contoh ialah istana para raja (3500 SM)
dibangun berdasarkan perencaan yang rumit. Bangunan terdiri dari tangga yang
besar dan tembok-temboknya dihiasi dengan relief-relief dengan bentuk binatang
dan manusia. Sebenarnya orang-orang Sumeria lebih familiar dengan bangunan-bangunan
yang berbentuk kubah. Akan tetapi karna tidak adanya batu besar di Mesopotamia
membuat bangunan-bangunan seperti itu kurang berkembang.
Seni pahat bangsa Sumeria
terdiri dari relief-relief yang digunakan untuk dekorasi dan isinya berupa cerita-cerita
yang berupa bentuk badan manusia ataupun binatang. Manusia yang kekar adalah
bentuk khas seni pahat yang paling digemari oleh bangsa Sumeria.
Tradisi kesusasteraan Epik
Gilgamesh, kisah Falsafah dan cara hidup masyarakat Mesopotamia. Tentang kepahlawanan
Gilgamesh, ada sifat dua pertiga tuhan, satu pertiga manusia. Wajah tampan, ada
kekuatan dan keberanian. Telah memerintah dan memberikan perlindungan kepada
Kota Uruk. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat. Kemampuan
mengolah logam, dari pengolahan logam dihasilkan cermin, tongkat-tongkat,
kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga pandai membuat pakaian
lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta perhiasan dari emas. Mesopotamia
pada zaman Babylonia (Baru) terkenal dengan “taman gantung”, yang kemudian
menjadi salah satu keajaiban dunia
H. Perkembangan
Peradaban Mesopotamia di Bidang Bahasa
Bahasa Aramaik merupakan bahasa
yang digunakan masyarakat Assyria, Kaldynia, Yahudi, dan Syria sejak 900 tahun
sebelum Masehi. Istilah Aramaik diambil dari kata Aram, cucu Nabi Nuh dari anak
kelimanya, Sam. Selama 15 abad perjalanannya, bahasa Aramaik terbelah dalam dua
aliran besar, Aramaik Barat dan Aramaik Timur.
Aramaik Barat bersandar pada
dialek Yahudi yang berkembang di Yerusalem, Talmud, dan Talgum. Sedangkan
Aramaik Timur muncul berdasarkan dialek Syriak di wilayah Assyria, Kaldynia,
Babylonia, dan Mundai. Ada beberapa fase perkembangan bahasa Aramaik. Fase keempat,
antara abad ke-2 sampai ke-7, yang disebut Aramaik Mutakhir. Fase terakhir
inilah yang diyakini sebagai bahasa sehari-hari Yesus selama hidupnya. Bahasa
Aramaik menjadi bahasa utama spiritual dan intelektual penganut agama samawi
alias kaum Semit masa itu. Huruf dalam bahasa Aramaik dan Ibrani punya beberapa
kemiripan bentuk. Hal serupa juga bisa ditemukan dalam bahasa Arab
Kini bahasa Aramaik
"cuma" menjadi wilayah kajian tentang peradaban Mediterania. Namun,
bukan berarti ia punah sama sekali. Harian The Christian Science Monitor, 29
Januari 2004, menemukan fakta menarik. Bahasa Aramaik ternyata masih digunakan
dalam ritual peribadatan 130 tokoh Katolik Maronit di Kormakiti, Siprus. Mereka
tetap mendaras doa sebagaimana bahasa yang digunakan Yesus semasa hidup. Dialek
mereka terpengaruh dialek Arab sehingga bahasa Aramaik dari Kormakiti ini
disebut gaya Arab Maronit Siprus.
I. Perkembangan
Peradaban Mesopotamia di Bidang IPTEK
Peradaban Mesopotamia telah
memperlihatkan keunggulan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sejak
didiami oleh bangsa Sumeria (tahun 3000 SM). Keunggulan-keunggulan tersebut
tampak dalam bidang-bidang berikut :
· Bidang
arsitektur, orang Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota yang
terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat.
· Kemampuan
mengolah logam, dari pengolahan logam dihasilkan cermin, tongkat-tongkat,
kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga pandai membuat pakaian
lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta perhiasan dari emas.
· Bidang
ilmu pengetahuan, Ashurbanipal, pemimpin Assyria, membangun perpustakaan tertua
di dunia.
· Mesopotamia
pada zaman Babylonia (Baru) terkenal dengan “taman gantung”, yang kemudian
menjadi salah satu keajaiban dunia
· Kewujudan
Sistem Tulisan Sistem pendidikan telah melahirkan juru tulis, Epik Gilgamesh
merupakan hasil kesusasteraan yang tertua di dunia serta mengandungi falsafah
dan cara hidup orang Mesopotamia.
· Perkembangan
ilmu astronomi, Perkembangan ilmu matematik dan geometri, Menggunakan jalan
laut, menciptakan kalender berdasarkan sistem solar yang mengandungi 12 bulan
dalam satu tahun.
· Perkembangan
ilmu perobatan, Kerajaan Assyria mementingkan kesehatan anggota tentaranya 500
jenis 0bat-0batan
J. Perkembangan
Peradaban Mesopotamia di Bidang Politik
Bentuk bangsa adalah “Negara
Kota” yang masing-masing Negara kota dipimpin oleh seorang raja. Sebagaimana
telah disinggung di muka, masing-masing raja memilki otoritas penuh baik
sebagai pemimpin politik, supervisor irigasi maupun pemimpin keagamaan. Mungkin
lebih tepat bangsa Sumeria menganut sistem pemerintahan dan bentuk negara
“kondefenderasi terbuka”. Persatuan diperlukan hanya dalam bidang militer
ketika mendapatkan serangan dari luar. Namun tidak jarang juga terjadi
persaingan dan ingin saling menguasai di antara Negara-negara kota sendiri.
Sebagai contoh ialah ketika Dungi berkuasa, bangsa Sumeria berada di bawah
kekuasaan tunggalnaya. Sistem pemerintahan bersifat despotik. Sebagian besar
penduduknya merupakan budak atau dianggap sebagai budak yang hidup dalam sebuah
tirani yang secara terpaksa harus rela menerima setiap kehendak raja. Raja
berkedudukan sebagai dewa yang memerintah manusia di bumi. Kebebasan
intelektual hanya sedikit diberikan.
K. Hubungan
Peradaban Mesopotamia dengan Peradaban/Kerajaan Lain
Kerajaan Babilonia (±1900 SM)
Kerajaan Babilonia didirikan
oleh bangsa Amorit yang disebut juga Babilonia. Kata Babilonia berasal dari
kata babilu yang berarti gerbang menuju Tuhan. Babilon terletak ± 97 kilometer
di selatan kota Baghdad sekarang, di tepi sungai Eufrat, Irak selatan. Babilon
menjadi pemerintahan (ibukota), perdagangan dan keagamaan. Raja Babilonia yang
terbesar adalah Hammurabi (1948-1905 SM). Raja Hammurabi terkenal sebagai
pembuat Undang-undang. Menurut kepercayaan, undang-undang tersebut berasal dari
pemberian Dewa Marduk. Agar dapat dibaca oleh masyarakat, maka undang-undang
itu dipahatkan pada tugu batu setinggi 8 kaki yang ditempatkan di tengah
ibukota. Inti dari hukum Hammurabi adalah pembalasan, misalnya mata ganti mata,
gigi ganti gigi. Penerapan hukum itu sangat keras, contoh: “Jika seseorang
melakukan pencurian di sebuah rumah, maka ia harus dibunuh dan dibakar di muka
rumah tempat ia melakukan pencurian”. Dengan demikian keteraturan masyarakat
tercapai karena ketaatan pada hukum. Setelah Hammurabi meninggal dunia,
kira-kira tahun 1900 SM Babilonia ditaklukkan oleh bangsa Hittit dari dataran
tinggi di sebelah utara Mesopotamia. Pada masa pemerintahan Hammurabi,
kekuasaan Babylonia terbentang dari Teluk Persia sampai seberang wilayah Turki
sekarang dan dari Pegunungan Zagros di timur sampai Sungai Khabur di Siria.
Tetapi, sepeninggal Hammurabi wilayah Babylonia terpecah-balah dan akhirnya
Babylonia (Lama) runtuh karena serangan dari bangsa Hitti (Hittit). Selanjutnya
Mesopotamia diduduki dan diperintah oleh bangsa Kassi (Kassit).
Komentar
Posting Komentar