Sekolah hanya 5 jam, tanpa PR, dan Ujian Nasional. Mengapa para murid di Finladia sudah bisa pintar? Mungkin pertanyaan itulah yang ada di benak para siswa, guru, dan orang tua setelah mengetahui sistem belajar di "Negara seribu danau". Bagaimana pendapat kalian tentang masalah ini? Bagaimana perbandingan sistem belajar mereka ketimbang di Indonesia? Langsung ke penjelasan berikut ini
1. Anak-anak baru boleh sekolah pada usia 7 tahun.
Bagaimana dengan di Indonesia? umur 3-4 tahun sudah disekolahkan di Taman Kanak-kanak dan mulai belajar berhitung. Tapi coba kita pikir sejenak, apa yang dilakukan anak-anak Indonesia pada usia seperti itu? tentu saja bermain dengan kawan mereka dari siang hingga sore hari sehingga waktu terbuang begitu saja. Para ibu seharusnya mendidik anak mereka supaya mendapat pendidikan di luar sekolah.
2. Anak sekolah dasar di Finladia sekolah 4-5 jam dalam sehari
Bayangkan di Indonesia, saya bersekolah SD selama 8 jam perhari. Hampir menyamakan jam kerja orang dewasa yang berkisar 10 jam perhari. Untuk apa sekolah selama rata-rata 6-8 jam perhari kalau kepintaran kita tidak secerdas orang Finladia? Belum lagi perilaku anak SD yang sudah seperti remaja. Belum lama ada kabar bahwa ada anak SD yang berani membakar temannya hingga tewas, ada anak SD yang hamil karena berzina dengan pemuda, dan lain sebagainya. Pendidikan moral harusnya ditanamkan dari mulai SD sampai SMP sehingga tidak terjadi kasus seperti itu lagi
3. Belajar di Finladia, 45 menit belajar dan 15 menit istirahat
Di Indonesia 2 jam belajar 15 menit istirahat. Perbedaan yang sangat jauh terlihat dari jadwal belajar kita dengan orang Finladia. Saya sudah membuktikan bahwa cara yang dilakukan oleh orang Finladia itu sangat efektif. Memberi jeda pada otak untuk mencerna pelajaran akan membuat ingatan lebih kuat dan pemahaman kita terhadap pelajaran semakin tinggi. Tapi dengan syarat, kita harus memperhatikan materi yang disampaikan. Di Indonesia pada saat jam pelajaran masih banyak yang tidur, main, mengobrol, bahkan makan di kelas. Bagaimana pelajaran ingin berjalan dengan efektif jika para murid tidak memperhatikan pelajaran.
4. Ujian Nasional ditiadakan di Finlandia
Guru sangat mengetahui kemampuan para murid sehingga Ujian Nasional tidak perlu diadakan. Bagaimana dengan di Indonesia? Ujian Nasional diadakan setiap selesai jenjang pendidikan kecuali perguruan tinggi. Karena Ujian Nasional di perguruan tinggi adalah skripsi menurut saya. Para murid di Finladia punya inisiatif sendiri jika ada materi yang tidak dimengerti dan guru juga siap melayani dengan sebaik-baiknya. Di Indonesia saja masih banyak murid yang malas, bahkan para guru yang sering malas. Alasannya karena beliau guru honorel atau digaji sedikit, sangat materialistis.
5. Di SMA siswa Finladia belajar layaknya di perguruan tinggi
Siswa Finladia hanya menghadiri mata pelajaran yang ia sukai dan memilih jadwal pelajaran mereka sendiri. Bagaimana dengan di Indonesia? Masuk sekolah saja malas, apalagi jika sistem pelajaran Indonesia seperti di Finladia. Tidak bisa dibayangkan semakin banyak siswa yang bolos sekolah dan tidak menghadiri jam pelajaran. Akibatnya kualitas pendidikan di negri ini justru akan hancur
6. Tidak ada sistem rangking kelas di Finladia
Yang ini saya setuju dan bisa diterapkan di Indonesia. Sistem rangking hanya akan menjadi sebuah diskriminasi secara tidak langsung kepada murid yang memiliki kekurangan dalam intelejensi mereka. Mereka akan lebih tergerak dan moral mereka tidak akan jatuh ketika mereka mengetahui rangking kelas yang mereka raih jika rangking itu tidak cukup baik.
Banyak kelebihan dan kekurangan jika sistem pendidikan terbaik urutan 2 dunia ini diterapkan di Indonesia. Masalahnya, siswa Indonesia yang belum mempunyai disiplin dan kesadaran yang tinggi dalam mengatur kehidupan mereka. Bahkan menurut banyak masyarakat Indonesia, kurikulum 2013 adalah kurikulum yang terberat di dunia. Tapi, mau bagaimana lagi? Pemerintah bermaksud untuk memajukan pendidikan kita. Saya pribadi memang tidak setuju dengan diadakannya kurikulum 2013. Tapi, kembali lagi karena pemerintah Indonesia itu menginginkan kita untuk meraih pendidikan yang terbaik. Sekian, sampai bertemu di post selanjutnya
Salam.
Komentar
Posting Komentar