Menurut Marwati Djonoed Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, sejarah
alam semesta lebih panjang dibandingkan umat manusia. Manusia pertama kali
muncul sekitar zaman Pleistosen (3.000.000 sampai 10.000 tahun lalu)
Asal usul Bumi dan mahluk hidup
Ilmuwan meyakini Bumi terbentuk pertama kali saat adanya letusan Big
Bang sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu, ledakan ini menyebarkan material
dalam jumlah banyak ke alam semesta lalu membentuk sistem tata surya. Dulu,
Bumi berbentuk gumpalan gas panas yang kemudian berevolusi selama 2,5 miyar
tahun untuk menjadi seperti sekarang. Menurut ilmu Geologi, proses
berkembangnya Bumi melalui 4 tahapan. Yaitu masa Arkaekum, Paleozoikum,
Mesozoikum, dan Neozoikum
a.
Masa Arkaekum
Masa ini terjadi
sekitar 2,5 milyar tahun yang lalu. Dimasa ini tidak ada kehidupan karena bumi
masih berbentuk bola gas panas yang bersuhu tinggi
b.
Masa Paleozoikum
Berlangsung
sekitar 500-245jt tahun lalu. Kondisi Bumi mulai stabil dan mendingin. Tanda
kehidupan dimasa ini adalah hidupnya mahluk mikroorganisme
dan trilobita, amfibi dan
ganggang. Masa ini disebut masa kehidupan pertama/primer
c.
Masa Mesozoikum
Masa
sekunder/zaman kedua. Berlangsung sekitar 245-65jt tahun yang lalu. Bumi
semakin stabil dan mendingin karena dimasa ini sudah ada hewan bertubuh
besar(dinosaurus dan mamooth). Kemudian mereka punah karena hantaman meteor
raksasa dan mulai muncul hewan mamalia
d.
Masa Neozoikum
Masa ini dibagi
menjadi 2 zaman
·
Zaman tersier
Berlangsung pada 60jt tahun lalu. Munculnya jenis primata
·
Zaman kuarter
Dibagi menjadi 2 kala, yaitu Pleistosen dan Holosen. Pada
masa Pleistosen manusia purba muncul dan pada masa Holosen manusia semakin
sempurna dengan adanya manusia Homo Sapiens
Perkembangan Mahluk Hidup
Ada banyak teori tentang awal mula kehidupan diBumi. Diantaranya Teori
Harold Urey, yang mengatakan kehidupan pertama kali terjadi di atmosfer.
Kemudian Teori Darwin(1809-1882), yang mengatakan bahwa manusia berasal dari
keturunan Kera. Hal itu berlangsung dalam kurun waktu sangat panjang karena
terdapat selsksi alam dimana yang mampu beradaptasi yang dapat hidup. Dalam
sisi keilmuan, teori Darwin tidak dapat menjelaskan adanya missing link, antara kera dengan manusia. Para ilmuan telah
meyakini teori Kreasionisme yang menyatakan kemunculan secara tiba-tiba adalah
ciptaan Tuhan
Terbentuknya kepulauan di
Indonesia
Keadaan lama di Bumi memang pada awalnya tidak stabil karena 3 faktor,
yaitu (i) adanya perubahan bentuk daratan akibat tenaga eksogen dan endogen,
(ii)perubahan iklim akibat es yang mencair, (iii) letusan Gunung berapi.
Gabungan 3 faktor diatas juga ikut
membentuk Indonesia seperti sekarang
1.
Tenaga Endogen
Tenaga endogen
diyakini telah menggeser lepeng Bumi sehingga membentuk Kepulauan Indonesia.
Lempeng tersebut antara lain lempeng Indo-Australia, Eurasia, Pasifik, dan
Filiphina yang punya gerakan berbeda. Lepeng Eurasia(utara Indonesia) bergerak
ke teggara Indonesia. Lempeng pasifik ke barat daya Indonesia. Kecepatan lepeng
ini sekitar 7-9cm/tahunKegiatan tektonis(orogenesa laramy) sangat aktif
menggerakkan lempeng yang kemudian bertemu pada zona subduksi yang menyebabkan daratan terpecah-pecah
2.
Tenaga Eksogen
Sifat tenaga ini
adlah membentuk permukaan bumi hasil tenaga endogen. Tenaga ini berasal dari
(i)atmosfer, perubahan suhu dan angin, (ii)air (iii) mahluk hidup
3.
Perubahan iklim
Berupa turunnya
muka laut sekitar 60-70m karna sebagian besar air dunia membeku pada zaman glasial, laut dangkal yang kemudian
berubah menjadi daratan. Kondisi ini berlangsung pada masa Pleistosen antara
3jt-10rb tahun lalu. Laut dangkal yang menjadi daratan itu yang memudahkan
mahluk hidup berpindah tempat. Hal itu dibuktikan dengan hasil kajian AR
Wallace yaitu fauna di Indonesia meyerupai fauna yang tersebar di Asia yang
membuktikan bahwa Asia dan Indonesia pernah terhubung. Fauna di Papua sama
dengan fauna di Australia. Fosil manusia purba juga bannyak ditemukan di
Indonesia, seperti menurut ilumuwan Belanda Eugene Dubois bahwa manusia purba
senang hidup di daerah tropis yang iklimnya stabil
4.
Letusan Gunung Api
Lempeng tektonik
merupakan massa batuan yang besar dengan nerginya yang besar pula. Lempeng ini
suatu saat akan berbenturan keras yang menyebabkan gempa, tsunami, gunung
meletus
Corak kehidupan dan budaya
manusia pada zaman Praaksara
KH Dewantara menyatakan kebudayaan adalah hasil dari cipta,rasa,karsa
manusia. Sama dengan pendapat EB Taylor(1871) yang mengartikan kebudayaan
sebagai keseluruhan yang kompleks. Clyde Klukchohn menambahkan kebudayaan
memiliki 7unsur yang bersifat universal. Corak kehidupan dibagi menjadi
beberapa masa
1.
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat
sederhana(Paleolitikum)
a. Asal
usul manusia purba
Masa ini ada saat 12.000 tahun
lalu. Ada beberapa teori mengenai persebaran manusia pada masa ini. Teori
Nusantara “manusia purba berasal dari Nusantara itu sendiri” dan teori Yunan
“manusia berasal dari Yunan/Cina Selatan. Teori Afrika “manusia purba banyak
berasal dari Afrika. Proses persebaran manusia sebenarnya memakan waktu yang
lama. Sejak 200rbSM-60rbSM manusia menyebar ke Afrika lalu setelah itu menyebar
ke Timur tengah, Asia, hingga Australia. Kemudian teori ini diragukan kerena
banyaknya fakta yang tidak membuktikan teori itu. Karena di Indonesia sendiri,
Meganthropus sudah lama menetap di Indonesia yang berevolusi menjadi Homo
b. Karakteristik
fisik manusia purba di Indonesia
Eugene Dubois adalah salah satu
peneliti dan pencari fosil manusia purba di Indonesia. Awalnya kegiatan ini
dilakukan di Sumatra kemudian berpindah ke Jawa pada 1889. Penemuan pertamanya
adalah tengkorak Pithecanthropus erectus dari Trinil(1891)
·
Meganthropus
Pertama kali
ditemukan oleh GHR Von Koenigswald antara 1936-1941 di Sangiran berjenis
Meganthropus Paleojavanicus. Ciri-ciri Meganthropus adalah
1.
Tulang pipi tebal
2.
Otot kunyah kuat
3.
Tonjolan kening menonjol
4.
Tonjolan belakang tajam
5.
Tedak memiliki dagu
6.
Perawkan tegap
7.
Memakan jenis tumbuhan
·
Pithecanthropus
Nama ini berasal
dari kata pithecos(kera) anthropus(manusia) erectus(tegak). Temuannya banyak terdapat di Trinil, Sangiran,
SambungMacan, Ngandong, Mojokerto,perning. Ciri-ciri Pithecanthropus adalah:
1.
Tinggi badan 165-180cm dengan badan cukup tegap
2.
Alat pengunyah dan otot tengkuk tidak sekuat
Meganthropus
3.
Graham besar, rahang kuat, tonjolan kening tebal
melintang pada dahi dari pelipis ke pelipis, tonjolan belakang nyata
4.
Dagu belum ada
5.
Hidungnya lebar
6.
Perkembangan otak masing kurang
7.
Isi tengkoraknya sekitar 750-1300cc
·
Homo
Temuan ini pertama
kali ditemukan 40rb tahun lalu. Homo memiliki progesifitas lebih tinggi
dibanding Pithecanthropus. Ciri-ciri manusia Homo:
1.
Volume otak antara 1000-2000cc
2.
Tinggi badan antara 130-210cm
3.
Otot tengkuk mengalami penyusutan
4.
Muka tidak menonjol kedepan
5.
Berdiri tegak dan berjalan sempurna
c.
Corak kehidupan sosial ekonomi
Seperti yang
diungkapkan The Cambridge Encyclopedia of
Hunter Gatherers: ”berburu dan mengumpulkan makanan adalah bentuk adaptasi
pertama yang paling sukses. Karena manusia hidupnya bergantung pada alam, jadi
mereka hidup nomaden untuk mencari wilayah baru karena makanan dan sumber daya
telah habis atau hewan yang ikut berpindah karena beberapa faktor (i)perubahan
iklim yang ekstrim (ii)bencana alam (iii)ancaman manusia dan hewan (iv)habisnya
tumbuhan sebagai makanan utama hewan.
d.
Hasil budaya
Hasil budaya yang
dihasilkan juga bergantung pada perkembangan otak manusianya, biasanya alat
yang mereka gunakan juga sederhana yaitu dari batu, kayu, dan tulang binatang
yang masih kasar. Temuan alat batu yang paling banyak ditemukan adalah alat
perimbas/penghalus (menebang pohon, menghaluskan kayu), alat serpih (mengupas
makanan,menguliti hewan,mengiris dan memotong), alat dari tulang, kapak
genggam(menumbuk,menggali umbi-umbian,membuat serat, dan senjata), kapak
penetak(menebang pohon,memotong tulang).
2.
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat
lanjut(budaya Mesolitikum)
a.
Asal-usul manusia purba
Masa ini
diperkirakan ada antara 10rb-2500tahun lalu. Menurut Poesponegoro dan
Notosusanto(1990) manusia purba di Nusantara adalah ras pendatang, ras
Australomelanesoid dan ras Mongoloid. Ada beberapa hipotesis(pandangan)
mengenai manusia purba di Indonesia tapi yang paling kuat adalah pandangan
bahwa manusia pendatang baru itu yang berjenis Homo Sapiens-lah yang berevolusi
menjadi manusia modern seperti sekarang. Ras Australomelanesoid mulanya tinggal
di India, kemudian pindah ke Asia Tenggara lalu ke Indonesia. Pandangan ini
diperkuat oleh Sarasin bersaudara yang dikutip Restu Gunawan. Menurut mereka,
penduduk ras asli Indonesia adalah orang berkulit agak gelap dan bertubuh kecil
yang disebutnya menjadi bangsa Vedda. Yang mana bangsa Vedda dan ras
Australomelanesoid hidup pada zaman Mesolitikum. Di Indonesia masih terdapat
ras ini. Yaitu Suku Anak Dalam(Kubu), Jambi; Suku Lubu(ulu),Jambi dan Sumsel;
Talang Mamak, Riau; dan Toala, Sulawesi.
b.
Corak kehidupan sosial ekonomi
Corak kehidupan
mereka tidak jauh berbeda dari yang sebelumnya. Hanya disini sudah menganal
pembagian tugas kaum pria dan wanita, tempat tinggal mereka masih berpindah
tapi sudah semi sedenter, seperti tinggal digua payung(abris sous roche). Hal ini dibuktikan dengan penemuan kulit kerang
dan siput beserta alatnya yang membukit yang disebut kjokkenmoddinger. Mereka juga sudah mengenal tradisi melukis di gua
atau karang. Pada masa ini juga manusia purba menemukan api. Di tahap akhir,
mereka sudah mulai bercocok tanam secara sederhana dan tergantung dengan
kesuburan tanah. Mereka mencari lahan dari hutan dengan cara Slash and Burn.
c.
Hasil budaya
Ada 3 tradisi
pokok pembuatan alat di Indonesia dari pengaruh kebudayaan Bacson dan Hoa Binh
dari Vietnam Utara, yang disuga asal dari ras Australomelanesoid
1.
Serpih bilah(flakes)
Tradisi ini ada di Sulsel
seperti di Leang Karasa atau di NTT, sedangkan gua di Jawa tidak memegang peran
penting dalam tradisi tulang
2.
Alat tulang(pebble)
Ditemukan oleh LJC
van Es. Yang terkenal adalah temuan di gua Lawa,Jatim. Ditemukan juga flakes
sederhana, belati, mata panah batu yang bersayap dan berppangkal konveks, besi
oksida,lesung batu, perhiasan dari kulit kerang
3.
Kapak genggam Sumatra(Sumatralith)
Berasal dari Asia
Tenggara dan ditemukan di Cina Selatan, Vietnam, Kamboja, Annam, Muang Hai, dan
Semenanjung Malaya. Tradisi ini tersebar melalui Semenanjung Malaya dan
tersebar di Sumut
4.
Bentuk kepercayaan awal
Selain bertempat tinggal di gus,
mereka juga sudah mulai menganal budaya melukis di dinding gua. Menurut
etnoarkeolog, HR van Heekeren, cap tangan mereka adalah penggambaran perjalanan
arwah mereka yang meninggal. Sedangkan menurut Robert dan Galis, lukisan gua
berkaitan dengan upacara penghormatan, inisiasi, kesuburan, minta hujan, atau
memperingati kejadian penting
Masa bercocok tanam. Budaya Neolithik
a.
Asal usul manusianya
Pada tahun 1500SM,
datang bangsa Melayu-Austronesia (Proto-Melayu/Melayu tua) dari ras mongoloid
ke Indonesia. Gelombang ini datang dari Yunan dari 2 jalur. Jalur barat(menuju
Thailand, semenanjung Malaya, sumatra, jawa, flores). Dan jalur timur (vietnam,
taiwan, filiphina, maluku, sulawesi, halmahera)
b.
Corak kehidupan ekonomis
Masyarakat mulai
memakai sistem Slash and Burn. Tanamnnya, keladi, pisang, salak, rambutan,
sukun, duku; dan hewan yang dimakan adalah anjing, ayam, babi, kerbau. Mereka
sudah tinggal menetap(sedenter) dan bangunannya terbuat dari kayu/bambu. Mereka
sudah mengenal sistem gotong royong dan pembagian kerja antara perempuan dan
priamereka juga sudah mulai mempunyai pemimpin pada masa itu.
c. Hasil budaya
1. Beliung
persegi, berbentuk memanjang dengan penampang persegi dan yang paling umum
disebut belincung yaitu beliung berpunggung tinggi
2. Kapak
lonjong, berbentuk pangkal agak runcing dan melebar pada tajaman yang diasah.
Ditemukan di Sulawesi, sangihe talaud, flores, papua
3. Alat
obsidian, alat yang dibuat dari batu kecubung hanya terdapat di beberapa daerah
tertentu
4. Mata
panah, alat untuk berburu. Ditemukan di Sampung, Tuban, Bojonegoro, gunung Galuh
5. Gerabah,
daerah pesebarannya adalah Kalimantan, Sulawesi Tengah
6. Perhiasan,
berupa gelang dari batu dan kulit kerang. Ditemukan di Jateng dan Jabar
d.
Sistem
Kepercayaan
1. Animisme,
tradisi menyembah roh. Tradisi menyembah batu besar. Bentuk tempat penguburan
berupa dolmen, peti kubur batu, bilik batu, sarkofagus(keranda batu), bejana
batu, dll. Di SumSel ada menhir, dolmen, kubur berundak, peti kubur batu,
palung, lesung batu. Dan di Jabar itu, Kosala, Pasir Angin, Kuningan, dan
Kampung Muara. Di Jateng banyak terdapat di Purbalingga, kaki Gn. Slamet
2.
Dinamisme, berasal dari bahasa Yunani dunamos yang berarti daya. Kepercayaan
ini mempercayai bahwa benda sekitar itu punya kekuatan gaib
Masa Perundagian, budaya Megalithik dan Logam
a.
Asal usul
Tahun 300SM,
mereka disebut juga bangsa Deutero-Melayu(Melayu muda) dan merek adatang dari
Yunan. Mereka hidup bersama dan kawin dengan bangsa yang lebih dulu tinggal di
Nusantara. Mereka ditemukan di Anyer Lor(Jabar), Puger(Jatim), Gilimanuk, dan
Melolo(Sumba)
b.
Corak kehidupan, masa perundagian berasal dari
undagi yang berarti terampil. Karena dimasa ini, masyarakat sudah mulai
terampil membuat peralatan dari logam untuk mengganti tulang dan batu, kecuali gerabah karena gerabah sendiri memegang
peranan penting yang tidak tergantikan. Penduduknya hidup menetap didesa,
pegunungan, dataran rendah, dan tepi pantai dan mulai mengenal perdagangan
secara barter.
c. Hasil
budaya,
1.
Alat logam perunggu, kapak perunggu, nekara
perunggu, bejana perunggu, arca perunggu, dan alat besi adalah mata kapak,
pisau, sabit, pedang, cangkul, tongkat
a.
Nekara dan Moko, persebaran perunggu dimulai
dari 3000-2000SM dari Vietnam. Nekara buatan Indonesia disebut juga Nekara
Pejeng berukuran tinggi 1,98m. Nejara berbentuk seperti dandang terbalik dengan
bagian atas terbuka dan bawahnya terbuka. Fungsinya sebagai alat upacara adat,
benda pujaan, dan wadah kubur. Moko bentuknya juga mirip dengan Nekara, Moko
sendiri adalah pemberian nama dari Alor
b.
Kapak Perunggu, dibagi 2 yaitu kapak corong dan
kapak upacara. Bentuk kapak corong sendiri mirip dengan raket bola ping pong
yang terbalik. Dua fungsi kapak perunggu yaitu alat upacara dan alat perkakas
c.
Bejana perunggu, tersebar di Sumatra dan Madura
d.
Patung Perunggu, biasanya berbentuk manusia atau
binatang sebagai hiasan, pujaan
e.
Gelang dan cincin perunggu, umumnya tanpa
hiasan, tapi ada juga yang dihias. Cincin dipakai untuk barang barter dan benda pusaka. Gelang yang
berhias umumnya dipakai yang berukuran tebal dan besar
2.
Alat dari besi, jumlahnya lebih sedikit dibanding
dengan perunggu. Karena jumlah besi itu cukup langka
3.
Gerabah, gerabah memang dikenal sejak masa
bercocok tanam tapi yang membedakan adalah cara membuatnya. Di zaman logam,
pembuatan gerabah beralih ke roda putar. Umumnya gerabah dibuat untuk keperluan
sehari-hari
d.
Bentuk kepercayaan, masih menganut kepercayaan
animisme dan dinamisme dan tidak jauh beda dengan masa bercocok tanam
Hasil kebudayaan
pada masa praaksara tingkat lanjut
Pada masa ini,
banyak budaya abstrak yang bermunculan dan kepercayaan akan roh dan nenek
moyang semakin berevolusi. Mereka sudah sadar akan tujuan hidup mereka. Tradisi
yang kuat pada masa ini adalah tradisi lisan untuk hal pewarisan ilmu, budaya,
harta, cerita, dll. Karena mereka semua belum mengenal tulisan.
1.
Tradisi, tradisi lisan dan folklor
Tradisi berasal dari bahasa Latin tradition berarti menyampaikan. Menurut KBBI, artinya “hal yang
disampaikan dari generasi ke generasi”. Tradisi juga diartikan sebagai suatu
adat istiadat turun temurun. Karena penyampaiannya lisan maka disebut tradisi lisan. Folklore sendiri artinya
cerita rakyat. Ciri-cirinya:
·
Pewarisan dilakukan lisan
·
Terikat dengan aturan adat tradisional
·
Bersifat anonim
·
Memiliki gaya bahasa hiperbola dan klise
·
Kalimat pembukanya “menurut yang empunya cerita”
atau sejenisnya
·
Memiliki fungsi penting dalam masyarakat selain
sebagai hiburan, tapi juga sebagai ilmu
·
Merupakan milik rakyat bersama
Jenis jenis folklor
1.
Mitos, berasal dari bahasa Yunani mythos dan Inggris mythology yaitu cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau
manusia setengah dewa
2. Legenda,
dianggap sebagai sesuatu yang benar benar terjadi oleh pengarang cerita. Ciri
ciri legenda:
·
Bersifat duniawi, bertempat di dunia
·
Ditokohi oleh manusia
·
Milik semua masyarakat tempat terjadinya legenda
·
Sering mengalami penyimpangan karena tidak
ditulis
·
Diwariskan secara turun temurun
·
Bisa dijadikan pedoman hidup
3. Dongeng,
cerita fiktif/imajinatif
4. Nanyian
rakyat, jenis folklor yang terdiri dari teks dan lagu
5.
Upacara, rangkaian tindakan yang terikat pada
aturan tertentu
Komentar
Posting Komentar