Hello guys...
Ada yang sudah tau dengan apa yang akan saya bicarakan? Yup, Tsar Bomba. Yaitu sebuah bom karya Uni Soviet (sekarang Rusia) yang paling dahsyat ledakannya. Kalian ingin tau seberapa besar ledakannya? Langsung ke materi berikut ini
|
Gambar 1.1 Perbandingan ledakan bom Tsar Bomba dengan bom lainnya sepanjang sejarah |
Tsar Bomba. Sebuah bom dengan panjang 26 kaki, dan diameter sekitar tujuh kaki dan beratnya lebih dari 60.000 pound atau lebih dari 27.000 kg. Bisa kita bayangkan betapa besar dan beratnya bom tersebut. Ide menciptakan bom ini pertama kali muncul pada 10 Juli 1961 di sebuah pertemuan antara Khrushchev dan desainer senjata senior, Andrei Sakharov. Awalnya, mereka menginginkan kekuatan bom setara dengan 100 megaton (100.000.000 ton) tapi akhirnya dengan pertimbangan keselamatan pilot dan sulitnya mencari ruang terbuka maka dibuatlah Tsar Bomba dengan kekuatan 50 megaton (3000 kali lebih kuat dibanding bom Hiroshima). Perkembangan Tsar Bomba kemudian dipercepat, karena Nikita Khrushchev ingin bom tersebut diledakkan selama 22 Kongres Partai Komunis diadakan antara 17 Oktober dan 31 Oktober 1961. Desain bom mengajukan pertanyaan serius. Bobotnya adalah dua setengah kali beban senjata normal Tu-95. Karena Tsar Bomba terlalu besar, Tu-95 harus sedikit dimodifikasi; pintu bom harus disingkirkan. Juga parasut kustom harus dibangun untuk memperlambat keturunan bom sehingga pesawat memiliki cukup waktu untuk sampai ke tempat yang aman (tidak terganggu dengan angin akibat letusan bom)
|
Gambar 1.2 Bentuk bom Tsar Bomba |
Lanjut, bom tersebut sudah selesai dibuat dan persiapannya sudah lengkap. Siapa orang yang berani menerbangkan pesawat berisi bom yang paling mematikan tersebut? Ialah Maj. Andrei Durnovtsev, seorang komandan dari angkatan udara TU-95 Bear Bomber. Memegang kehormatan untuk menjatuhkan bom tersebut di area yang sudah ditentukan yaitu di sekitar Lingkaran Arktik di teluk Mityushikha, yang terletak di kepulauan Novaya Zemlya. Pada 30 Oktober 1961, Durnovtsev dan krunya berangkat dari sebuah lapangan udara di Semenanjung Kola untuk mengarah ke lokasi penjatuhan bom. Ketika pesawat mencapai tujuan mereka di ketinggian yang telah ditetapkan yaitu 34.000 kaki, Durnovtsev memerintahkan bom dijatuhkan. Parasut itu terbuka, dan bom mulai turun, waktu mereka hanya 3 menit sebelum bom itu mulai meledak. Durnovtsev menarik throttle pesawat sampai tingkat maksimum. Dan.... Bom meledak. Ketegangan tidak hanya sampai disana, ternyata ketinggian ledakan bom tadi setara dengan ketinggian pesawat mereka, Bear Bomber. Pesawat mereka sempat kehilangan ketinggian yang cukup drastis dikarenakan gangguan angin yang dahsyat akibat bom tersebut sebelum akhirnya Durnovtsev bisa mengendalikan pesawatnya. Ledakan itu memecahkan jendela lebih dari 500 mil jauhnya. Saksi melihat kilatan melalui awan berat mencakup lebih dari 600 mil dari lokasi ledakan. Awan jamur yang mencapai ke atmosfer itu sampai pada ketinggian 45 mil di atas permukaan laut (7 kali lebih tinggi dari tinggi gunung Everest). Bagian atas awan jamur menyebar sampai 60 mil lebarnya. Gelombang thermal Nuklir tersebut membakar cat dari kedua pesawat.
|
Gambar 1.3 Pesawat pembawa bom Tsar Bomba |
Dan itu lebih kecil dibandingkan dengan rencana awal Soviet. Karena mereka pada awalnya ingin membuat bom yang berkekuatan 100 megaton seperti yang saya jelaskan diawal. Bagaimana jadinya pesawat tadi? Mungkin mereka sudah menjadi abu jika kapasitas bom tidak jadi dikurangi. Setelah ledakan, permukaan pulau itu rata dengan tanah, dan batu-batu meleleh. Beberapa laporan menunjukkan bahwa jendela rusak di Finlandia utara dan Norwegia juga.
Di tengah kekhawatiran tentang dampak radioaktif, pada tahun 1963 AS, Inggris dan Uni Soviet menandatangani Partial Test Ban Treaty memaksa semua tes nuklir menjadi rahasia negara (tidak boleh di tes di lokasi manapun).
Sekian post mengenai Bom Tsar Bomba buatan Rusia. Untuk informasi, dalam seminggu kedepan mungkin hanya akan ada sedikit post karena saya sedang menjalani ujian di sekolah. Sampai bertemu di kesempatan berikutnya.
Salam.
Komentar
Posting Komentar