Hello guys,
Pada postingan gue kali ini gue mau membahas hal tentang menjadi kaya atau menjadi miskin? Sebelum masuk ke pembahasan, gue mau nanya ke kalian. Kalau kaya itu kan enak, makan enak, tidur enak, apa aja bisa dibeli (kecuali jodoh), masa tua terjamin. Tapi sibuk luar biasa? Nah, orang kaya itu identik dengan kesibukannya yang super duper. Sampai-sampai banyak orang kaya yang memakai narkoba demi menjalankan aktivitas-nya yang super padat itu. Narkoba kan haram? Jadi, kaya=sibuk=narkoba/sejenisnya=maksiat?
Lalu, yang miskin. Miskin itu gak enak kan? Mau makan Klaten Fried Chicken aja nabungnya mesti lama banget udah kayak orang mau naik haji, trus tidur gak enak, banyak utang. Tapi? gak sesibuk orang kaya? Kalaupun sibuk, kepala gak sampe panas gara-gara mikirin banyak urusan (kecuali yang miskin ini banyak utang dan jomblo). Tapi, banyak juga kan orang miskin hidupnya sejahtera, aman, sentosa? Jadi, males=miskin=gak sibuk=sejahtera?
Sebenarnya semua itu hanya bergantung pada 2, yaitu
1. Usaha kita semasa muda. Walaupun kita terlahir sebagai anak orang miskin, tapi kalau usaha kita sangat besar maka yang kita inginkan mudah-mudahan tercapai. Man jadda wajada
2. Do'a, The Power of Do'a ini gak main-main guys, jika kita berdo'a dengan sungguh-sungguh kepada Yang Maha Pencipta, maka apapun bisa terjadi kan? Asalkan kita harus tau diri mana do'a yang kita perlukan atau yang kita inginkan. Kalo cuman ingin mendingan minta aja ke orang yang bisa ngasih. Tuhan gak akan memberi kita sesuatu yang kita inginkan tetapi Ia akan memberikan sesuatu yang kita butuhkan. Bagaimana kalau yang kita inginkan ternyata terkabul? Berarti Tuhan menganggap sesuatu yang kita inginkan itu adalah suatu kebutuhan dan begitupun sebaliknya.
Nah, kalau kalian mau jadi orang kaya dan barokah hidupnya, jalanin dua-duanya dengan sungguh-sungguh. Kalau mau jadi orang kaya dan maksiat, jalani nomor 1. Kalau mau jadi orang miskin dan sejahtera jalani nomor 2. Kalau mau jadi orang miskin dan celaka, yaudah main warnet aja sana 24 jam. Main boleh guys, tapi jangan kelewatan sama urusan dunia akhirat. Jadi, semua tergantung dengan kita. Banyak orang kaya yang menjadi calon penghuni surga karena sering infak, shadaqah, amal jariyah yang pahalanya tiada putus, bikin tanah waqaf, bikin masjid, bikin tempat ibadah lainnya. Dan banyak juga orang kaya yang menjadi calon penghuni neraka, kerjaannya maksiat, judi, IYKWIM, narkoba, mabuk, dsb.
Banyak juga orang miskin yang menjadi salah seorang yang beruntung di dunia. Orang miskin yang bisa naik haji, yang bisa bikin mesjid, yang bisa mewaqafkan tanahnya, yang bisa beramal jariyah. Alhamdulillah. Banyak juga orang udah miskin, banyak utang, masih aja maksiat. Seperti orang yang udah miskin tapi masih main judi, uang judi ia dapat dari maling jemuran tetangga, zina, mabuk (biasanya nge-lem atau nge-ganja), dsb. Nauzubillahi min dzalik
Jadi, semuanya tergantung sama kita guys. Mau jadi apa dan bagaimana selanjutnya dan bagaimana pula akhirnya. Kaya, jika kita tidak bisa memanfaatkannya maka hanya jadi kesenangan sementara. Tapi, kalau miskin dan kita bisa memanfaatkannya, maka Insya Allah Surga tempat kembalinya.Demikian ceramah Jum'at yang bisa saya sampaikan.
Sekian dulu guys postingannya semoga bermanfaat,
Salam.
Pada postingan gue kali ini gue mau membahas hal tentang menjadi kaya atau menjadi miskin? Sebelum masuk ke pembahasan, gue mau nanya ke kalian. Kalau kaya itu kan enak, makan enak, tidur enak, apa aja bisa dibeli (kecuali jodoh), masa tua terjamin. Tapi sibuk luar biasa? Nah, orang kaya itu identik dengan kesibukannya yang super duper. Sampai-sampai banyak orang kaya yang memakai narkoba demi menjalankan aktivitas-nya yang super padat itu. Narkoba kan haram? Jadi, kaya=sibuk=narkoba/sejenisnya=maksiat? Lalu, yang miskin. Miskin itu gak enak kan? Mau makan Klaten Fried Chicken aja nabungnya mesti lama banget udah kayak orang mau naik haji, trus tidur gak enak, banyak utang. Tapi? gak sesibuk orang kaya? Kalaupun sibuk, kepala gak sampe panas gara-gara mikirin banyak urusan (kecuali yang miskin ini banyak utang dan jomblo). Tapi, banyak juga kan orang miskin hidupnya sejahtera, aman, sentosa? Jadi, males=miskin=gak sibuk=sejahtera?
Sebenarnya semua itu hanya bergantung pada 2, yaitu
1. Usaha kita semasa muda. Walaupun kita terlahir sebagai anak orang miskin, tapi kalau usaha kita sangat besar maka yang kita inginkan mudah-mudahan tercapai. Man jadda wajada2. Do'a, The Power of Do'a ini gak main-main guys, jika kita berdo'a dengan sungguh-sungguh kepada Yang Maha Pencipta, maka apapun bisa terjadi kan? Asalkan kita harus tau diri mana do'a yang kita perlukan atau yang kita inginkan. Kalo cuman ingin mendingan minta aja ke orang yang bisa ngasih. Tuhan gak akan memberi kita sesuatu yang kita inginkan tetapi Ia akan memberikan sesuatu yang kita butuhkan. Bagaimana kalau yang kita inginkan ternyata terkabul? Berarti Tuhan menganggap sesuatu yang kita inginkan itu adalah suatu kebutuhan dan begitupun sebaliknya.
Nah, kalau kalian mau jadi orang kaya dan barokah hidupnya, jalanin dua-duanya dengan sungguh-sungguh. Kalau mau jadi orang kaya dan maksiat, jalani nomor 1. Kalau mau jadi orang miskin dan sejahtera jalani nomor 2. Kalau mau jadi orang miskin dan celaka, yaudah main warnet aja sana 24 jam. Main boleh guys, tapi jangan kelewatan sama urusan dunia akhirat. Jadi, semua tergantung dengan kita. Banyak orang kaya yang menjadi calon penghuni surga karena sering infak, shadaqah, amal jariyah yang pahalanya tiada putus, bikin tanah waqaf, bikin masjid, bikin tempat ibadah lainnya. Dan banyak juga orang kaya yang menjadi calon penghuni neraka, kerjaannya maksiat, judi, IYKWIM, narkoba, mabuk, dsb.
Banyak juga orang miskin yang menjadi salah seorang yang beruntung di dunia. Orang miskin yang bisa naik haji, yang bisa bikin mesjid, yang bisa mewaqafkan tanahnya, yang bisa beramal jariyah. Alhamdulillah. Banyak juga orang udah miskin, banyak utang, masih aja maksiat. Seperti orang yang udah miskin tapi masih main judi, uang judi ia dapat dari maling jemuran tetangga, zina, mabuk (biasanya nge-lem atau nge-ganja), dsb. Nauzubillahi min dzalik
Jadi, semuanya tergantung sama kita guys. Mau jadi apa dan bagaimana selanjutnya dan bagaimana pula akhirnya. Kaya, jika kita tidak bisa memanfaatkannya maka hanya jadi kesenangan sementara. Tapi, kalau miskin dan kita bisa memanfaatkannya, maka Insya Allah Surga tempat kembalinya.
Sekian dulu guys postingannya semoga bermanfaat,
Salam.
Komentar
Posting Komentar